Sewage Treatment Plan

    Sewage treatment plant adalah suatu sistem pengolahan limbah domestik yang modern, yang mulai di kenal dan berkembang di Indonesia pada masa masa sekarang sejalan dengan semakin meluas ya pencemaran dan kekhawatiran masyarakat terhadap dampak dari pencemaran itu, serta usaha usaha untuk pencegahannya terhadap lingkungan hidup secara dini.
Sistem pengolahan limbah domestik terdiri dari beberapa macam. Pada gedung STC Senayan menggunakan sistem Contact Aeration.
Berikut adalah skema diagram sistem STP :
Gambar flowchart sistem STP

Gambar sistem STP

Peralatan peralatan STP yang terpasang :
1. Blower
2. Comminutor
3. Flow Control Pump
4. Defoaming Pump
5. Effluent Pump
6. Dosing Pump
7. Munters Fill Media
8. Panel Control
9. Course Bar Screen
10. Fine Bar Screen
11. Stop Gate
12. Measuring Device
13. Airlift pump
14. Scum skimmer
15. Scum Buffle
16. Chemical Tank
17. Valve
18. Cable
19. Pipa (Gip) 
20. Pipa (pvc) 

Nama dan Fungsi Bak pada STP :
1. Bak Presedimentation
Bak penampung sementara, berfungsi juga sebagai pemisah antara kotoran dan air yang akan masuk ke bak equalizing. 
2. Bak equalizing
Bak penampung proses awal agar kualitas air baku di sini rata dan teratur. Air bak ini di pompakan ke Flow control box untuk selanjutnya masuk ke bak aerasi. 
3. Bak aerasi
Berfungsi melarutkan udara ke dalam air, agar bakteri yang ada di bak ini berkembang biak menjadi bakteri yang aktif. Bak aerasi di lengkapi dengan Fine bubble diffuser. Air limbah ini akan di proses dengan cara menambahkan atau melarutkan udara ke dalam air limbah melalui Fine bubble diffuser, sehingga di hasilkan proses yang sempurna selama kurang lebih 24 jam. 
4. Sedimentation Tank
Berfungsi mengenakan lumpur yang datang dari bak aerasi untuk mempercepat proses pengendapan, pada bak ini struktur dasar bak di buat miring. Di sini lumpur di tampung pada bak presedimentation. Sedangkan lumpur lumpur ringan yang naik ke permukaan air di hisap oleh scum skimmer dan di kembalikan ke bak presedimentation. 
5. Bak defoaming
Berfungsi sebagai penampung air olahan yang telah di endapan lumpur ya pada bak sedimentasi. Di dalam bak ini tidak terjadi proses apa apa. Tetapi air pada bak ini di gunakan untuk menghilangkan busa di bak aerasi melalui submersible dengan spray nozzle. 
6.Bak Chlorinasi
Setelah air limbah di endapan maka proses selanjutnya adalah memberikan bahan kimia. Kita mempergunakan kaporit sebagai pembunuh kuman dan prosesnya adalah menempatkan kaporit pada daerah di mana air yang telah di endapan mengalir sehingga air limbah terkontaminasi dengan kaporit tersebut. 
7. Bak effluent
Air yang berasal dari bak sedimentasi kemudian masuk ke bak effluent. Air di bak ini sudah terkontaminasi oleh kaporit, sehingga kuman kuman yang ada di bak ini akan mati. Selanjutnya di buang ke unit saluran pembuangan melalui pompa effluent. 

Waktu Penyetelan (Plant Start uP) 

Penyetelan sewage treatment plant meliputi penyesuaian kapasitas mixing, Aeration, dan waktu dalam tiap proses (running time), sesuai dengan kapasitas beban atau kapasitas treatment. 

Penyetelan Sewage Treatment Plant meliputi penyesuaian kapasitas mixing, aeration dan waktu dalam tiap proses (running time), sesuai dengan kapasitas beban atau kapasitas treatment. Biasanya, start up period (waktu penyetelan) membutuhkan waktu 2 » 3 bulan

hingga dapat dicapai kapasitas yang berunbang, sesuai dengan kapasitas plant. Dalam jangka waktu ini. lumpur aktif(activated sludge) mulai timbul

1, LUMPUR AKTIF.
Air kotor yang masuk ke Sewage Treatment Plant mengandung bakteri pembusuk yang tidak aktif (donnant bacteria). Bakteri ini akan menjadi aktif dengan adanya supply oksigen pada proses aerasi, Bakteri ini
memperbanyak diri dengan adanya oksigen dalam air, sehingga cukup banyak untuk mengabsorb dan mencerna kotoran organik.
Lumpur aktif ini akan menarik kotoran-kotoran halus tersuspensi, seperti : sepetong magnit yang menarik partikel-partikel besi, karena begitu halusnya partikelpartikel (bersuspensi) sehingga tidak akan mudah mengendap sendiri, tetapi dengan adanya sifat magnetis ini, lumpur yang akan mengendap di bak sedimentasi ini akan membawa serta suspensi kotoran-kotoran halus kedasar bak sedimentasi. Pada saat permulaan gate valve untuk mengembalikan lumpur aktif dibuka

IOO% sehingga saatnya timbul endapan. Setelah itu diperkecil gate valve pengembalian lumpur tersebut setiap harinya sebanyak I /4 putaran

(selanjutnya lihat tabel perawatan dan pengawasan rutine)

2. AERASI

Baik banyaknya oksigen yang dilarutkan kedalam air maupun kencangnya pengadukan ditentukan oleh banyaknya  udara yang difusikan kedalam air. 


Komentar

  1. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management

    OUR SERVICE
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Degreaser & Floor Cleaner Plant
    Oli industri
    Rust remover
    Coal & feul oil additive
    Cleaning Chemical
    Lubricant
    Other Chemical
    RO Chemical

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logsheet Harian BAS Control

Tanggung Jawab Pekerjaan Engineering Building